Matahari
Dalam
novel “Jingga dalam Elegi”
Martha Yolanda Permatadewi
“Ari , atau lengkapnya Matahari Senja adalah
biang onar di SMA Airlangga. Penyandang sederet predikat buruk dan pembuat
onar. Tari, atau Jingga Matahari , seorang siswi angkatan baru, membuat seisi
SMA Airlangga tercengang . Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di sebuah
mal, tanpa sengaja tari bertemu Ari, Tapi teryata cowok itu sama sekali bukan
Ari, melainkan Ata. Saudara kembar Ari. Yang membuat Tari bingung, nama lengkap
Ata adalah Matahari Jingga!”
Sebagaimana
Forster, saya percaya bahwa membaca novel pada dasarnya adalah menjalankan
hidup kita dalam dunia bacaan dan melalukan pertemuan dengan orang-orang .
ketika mulai membaca halaman pertama sebuah novel saya biasanya menyimpan
harapan bahwa setelah halaman terakhir novel itu selesai saya baca, akan ada
kesan yang tertinggal dari kehidupan saya yang ada didunia baca dan dari
orang-orang yang saya temui.
Pada
benak saya kesan itu sendiri memiliki gradasi , bisa sangat kuat , kuat ,
biasa-biasa saja, lemah , atau sangat lemah . Membaca novel , memberi jalan
kepada saya untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai tempat dengan
lingkungan sosial , intelektual dan kultural yang berdeda-beda.
Persahabatan
saya dengan orang-orang dalam novel yang saya baca terjadi dengan barbagai
alasan . Pada diri Sharma yang lahir dari kelurga yang tidak utuh dan hanya
tinggal berdua dengan ibunya , menjalankan masa SMA dengan gangguan dari teman
yang dia kenal sejak SMP ,ditambah lagi ibunya yang sering pulang malam dengan
laki-laki lain,dan tetangga yang sering membicarakan ibunya, saya pun iba pada
nasibnya yang sangat menyentuh hati.
Begitulah.
Ketika saya mulai membaca novel Jingga dalam Elegi saya pun membayangkan dapat
menjalin persahabatan , Akan tetapi dari novel tersebut ada satu hal yang
sangat mengganggu saya yaitu “Elegi” .
Pada
mulanya saya mengira ini salah satu nama dari tokoh didalam novel. Akan tetapi,
setelah beberapa waktu mencarinya ke Google dan melakukan pencarian online di
internet memalui mesin pencari terbesar di dunia maya ini , akhirnya saya pun
menemukan beberapa entri yang bersinggungan dengan kata “Elegi”. Salah satu
entri menunjukan arti kata “Elegi” yaitu syair atau nyanyian yg mengandung
ratapan dan ungkapan dukacita (khususnya pd peristiwa kematian)
Baru
saya tau arti judul itu , kesedihan atau kedukaan yang dialami oleh tokoh utama
. tetapi ada 2 tokoh yang dominan pada cerita-cerita dinovel Matahari . Ya,
kedua tokoh itu bernama Matahari , yang membedakan mereka adalah Jingga dan
Senja .
Ini
sudah dibahas dalam novel pertama karangan Esti Kinasih berjudul Jingga dan
Senja . Kali ini dalam novel Jingga dalam Elegi. Esti Kinasih ingin
memperlihatkan cerita yang lebih khusus tentang kedua tokoh utama ini . Dalam
cerita ini diawali dengan kisah anatara Matahari Senja, atau Ari dan Jingga
Matahari, atau Tari . Mereka adalah kedua tokoh yang sangat bertolak belakang
sifat dan perilakunya . awal cerita pengarang menyembunyikan tokoh Ata, atau
Matahari Jingga yaitu sosok misterius kembaran Ari.
Pengarang
ingin membuat para pembaca menebak-nebak akhir cerita ini . Tapi ditengah
cerita , pengarang memunculkan tokoh Ata ini , yang semula pasti pembaca
mengira bahwa Ata dan Ari adalah 2 tokoh yang berbeda , tetapi ketika cerita
sudah hampir mrncapai akhir , terkuak rahasia penulis ini , yaitu tokoh Ari
yang memerankan Ata , jadi itu hanya
rekayasa penulis .
Dengan
dua tokoh saja masalah tidak terlalu rumit tetapi dengan ditambah satu tokoh
lagi permasalahan menjadi semakin rumit dan pelik , itu yang membuat pembaca
ikut terjun dalam permasalahan ini . Ini yang membuat para remaja menyukai
novel ini . Dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar