Welcome

Selasa, 17 Desember 2013

CERPEN



Warna Akan Cinta
Oleh: Martha Yolanda Permatadewi

            Langit tampak lebih indah dari biasanya saat bulan purnama yang benderang ada disana. Aku dan Lian berbaring tenang diatas rumput yang hijau dihalaman belakang rumah. Lian tengah mencoba menghitung bintang-bintang yang bertaburan dan terus mengulangi hitungannya dari awal tiap kali aku menyela, dan ia tampak cukup kesal.
“Lian, berisik deh! Kamu itu nggak bakal bisa hitung bintang sebanyak itu!”
Lian berhenti menghitung lalu menghela nafas panjang. “Oke, aku berhenti . Tapi kamu harus jawab pertanyaanku ya ?” “Oke, siapa takut ?? Matematika ?? Fisika?? Itu mah kecil” Kataku dengan sombong. “Ye, ge-er banget sih kamu , nih denger baik-baik ya” Dengan tampang serius Lian mulai bertanya “Apa perbedaannya bintang itu sama kamu ?” Tangan Lian menunjuk bintang yang paling terang dan indah diantara bintang yang lain. “Ya jelas beda dong itu bintang, nah kalo ini mata” Jawabku dengan enteng . “ Salah dong! Kalo bintang yang itu tuh boleh diliat siapa aja , nah kalo mata indah kamu ini cuma aku yang boleh liat “ “Idih, gombal banget deh kamu” Kataku dengan tertawa terpingkal-pingkal . “Serius, La” Tiba-tiba Lian mendekatkan wajahnya dengan wajahku , dan *BRUUKK!!

“Awww” Aku terbangun dan lagi –lagi karena aku terjatuh dari tempat tidur.
            Ketika aku mencoba untuk bangun , pintu kamar terbuka. “Olla, kamu jatuh lagi?” Tanya mama sambil mengernyitkan dahi. “Hehe” Aku hanya tertawa kecil. Ya, beberapa hari ini aku sering sekali memimpikan teman masa kecilku kami bersahabat sejak kecil sampai-sampai dari TK sampai SMP kami satu sekolah. Kami juga mempunyai warna favourite yang sama, warna putih karena warna yang kami suka itu sama , aku membuatkan 2 buah sweater untuk Lian dan untukku . Tetapi aku sama sekali tidak berani memberikan sweater itu , hingga pada saat Nico melanjutkan sekolahnya di SMA diluar kota , dan aku hanya bisa menyimpan penyesalan itu.
            Dua tahun berlalu tanpa ada kabar darinya , hingga pada suatu hari ada nama Lian di pesan BBMku yang isinya *Long Time No See You , Aku Mencarimu Kemana-mana , Kenapa kamu Nggak Kasi Aku Kabar?* Bukan main senangnya hati ini , Sampai-sampai pelajaran yang biasanya membosankan itu berlalu dengan cepat dan terasa menyenangkan. Pulang sekolah akupun memberanikan diri untuk membalas pesannya, kamipun mulai berhubungan baik lagi sejak itu, bahkan Lian mengajakku untuk bertemu dengannya.
            Sejak itu aku mulai sering memimpikannya dan terjatuh dari tempat tidur. Lian berjanji akan pulang pada hari Sabtu di minggu ini , dan mengajakku makan malam berdua. Aku mengiyakan ajakannya itu dengan hati berbunga-bunga. Tapi mengapa pada saat mendekati hari itu aku malah merasa kebingungan . Aku takut pertemuanku dengan Lian akan terasa canggung dan Lian akan merasa tidak nyaman deganku, karena kami sudah lama tidak bertemu. Apa lagi ini kali pertama Lian mengajakku makan malam hanya berdua saja.
            Hari itu akhirnya datang. Sabtu malam pukul 7 malam , Lian sudah berada didepan rumah , ia menggunakan hem berwarna putih dan celana jeans biru , ia berdiri didepan mobil sedan putih yang tampak bersih sekali dan Lian tampak sangat memukau . Aku juga tak mau kalah dengan menggunakan rok merah dan sepatu merah , Lian memuji penampilanku, “ Hai cantik! Sudah siap?” Dengan malu-malu aku hanya mengangguk.
            Didalam mobil aku sangat canggung untuk memulai pembicaraan, sepertinya itu juga yang dialami oleh Lian. Sesampainya di Restaurant *IKLAN* , Lian langsung menarik tanganku dengan lembut dan mengajakku masuk . Kami duduk dilantai atas , anehnya restaurant yang biasaya ramai pengunjung pada hari ini sangat sepi hanya kami berdua yang ada diatas, tapi aku tak memperdulikannya . Setelah selesai memesan makanan dan minuman, tanpa berfikir panjang aku mengeluarkan sepasang sweater putih dari dalam tas. Dengan suara lirih “ Lian! I..i..ini buat kamu” Tampak kebingungan Lian menerima salah satu sweater itu .”Jadi kita bisa selalu dekat” Kataku dengan malu-malu . “ Ini bagus banget Olla , kamu buat ini sendirian?? Makasih ya!” Dengan wajah gembira Lian mengenakannya dilehernya , ia juga mengenakan milikku dileherku dan berkata “nah sekarang kita sama’an” Kami tertawa bersama.
Tak lama kemudian pesanan kami datang , tapi anehnya lagi yang diantarkan oleh pelayan hanyalah setangkai bunga mawar putih yang sangat cantik . Aku hanya mengernyitkan dahi , Lian tertawa kecil , lalu ia mengambil bunga itu dan berlutut disebelah kursi tempatku duduk dan berkata “ Olla, ini buat kamu . Kamu mau nggak jadi pasangan aku seperti sweater kita ini?” Mendengar perkataan Lian aku bingung , malu bercampur senang dan sangat bahagia. Tak berfikir panjang sambil menerima bunga itu aku menganggukkan kepala tanda ngeiyakan . kamipun terus berhubungan hingga saat ini.
            Akhirnya perasaanku yang selama ini kupendam bertahun-tahun berhasil kusampaikan walaupun hanya dengan sepasang sweater dan setangkai bunga telah menjawabnya.
--THE END--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chat Room

Try It !!

Seberapa terbantukah anda dengan mengunjungi blog milik saya ?